Wednesday, 29 July 2015

Kriteria Memilih PASANGAN HIDUP



Hasil gambar untuk gambar kriteria memilih pasangan hidup
    Ada beberapa kriteria bagi seseorang yang memiliki sifat dan keadaan tertentu, sehingga ia pantas untuk dijadikan istri/suami Hal didasarkan pada berbagai pertimbangan yang sangat mendasar, baik menyangkut masalah aqidah, akhlaq, kondisi fisik dan kebendaannya.

Iman Al-Ghozali dalam karya monumentalnya ”Ihya ’lumuddin” menguraikan tentang wanita yang ideal untuk dijadikan pendamping hidup kriterianya adalah :

      1. Menomorsatukan Keshalihannya. Yakni wanita yang taat menjalankan agamanya, Firman Allah :
Artinya :Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka) wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. ( Qs.An-Nisaa : 34 )


Inilah yang sebenarnya dicari oleh laki-laki muslim sejati. Seorang wanita yang mesti diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan mulai dipikirkan untuk ditindak lanjuti.
 Rosulullah saw bersabda :
تنكح المرأة لأربع لما لها ولحسابها ولجمالها ولدينها فظفر بذات الدبن تربت بدك
 Artinya : Wanita itu dinikahi karena empat perkara, yaitu : karena harta, karena keturunannya, karena kecantikannya,dan karena agamanya. Akan tetapi pilihlah wanita yang beragama , maka selamatlah kedua tanganmu. ( HR.Bukhori dan Muslim).


 Dalam hadis yang lain Nabi saw bersabda :
الدنبا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة
 Artinya : dunia adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan adalah wanita shalihah. ( HR Muslim, Ahmad dan An-Nasaa’i dari ibnu Umar)
      
 Ciri-ciri wanita shalihah adalah sebagaimana sabda Nabi saw ;

خير النساء من اذا نظرت اليها سرتك واذا أمرتها أطاعتك واذا أقسمت عليها أبرتك واذا غبت عنها حفظتك في نفسها ومالها
 Artinya : Wanita yang terbaik adalah bila engkau melihanya, ia bisa menyenangkan hatimu, jika ia engkau perintah ia akan mematuhimu, jika engkau beri janji maka janji itu diterimanya dengan baik, dan jika engkau pergi ia bisa memelihara  dirinya dan hartanya. ( HR. An-Nasaa’i )


       Oleh karena itu untuk membentuk keluarga yang sakinah, Rosulullah saw berualng kali mengingatkan agar pernikahan itu tidak didasarkan untuk kepentingan duniawi saja. Sabda Nabi saw :
لا تزوجوا النساء لحسنهن فعسى حسنهن انبرديهن ولا تزوجوا هن لأموالهن فعسى أموالهن انتطغيهن ولكن تزوجوا هن على الدين ولا مة خرماء سوداء ذاة دين أفضل

 Artinya : Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, barangkali kecantikannya  akan merusaknya dan janganlah kamu menikahi wanita karena hartanya, barangkali harta itu akan mendurhakannya, akan tetapi nikahilah wanita atas dasar agama. Sesungguhnya budak wanita yang cacat telinganya lagi hitam warnanya maka itu lebih utama. ( HR. Ibnu Majah)


       2. Mengutamakan kemuliaan akhlaqnya

      Kemulyaan seorang wanita mempunyai kesan tersendiri, jangan sekali kali didekati jika wanita itu menunjukkan ciri-ciri rendah akhlaqnya, Nabi saw bersabda :

اباكم وحضراء الدمن قيل : بارسول الله وما حضراء الدمن ؟ قال : المرأة الحسناء فى المنبت السوء
 Artinya : Jauhilah olehmu si cantik yang bencana . Lalu ditanyakan kepada Rosulullah saw, Siapakah si cantik yang bencana itu ? Rosulullah bersabda : “Wanita cantik yang berada dalam lingkungan jahat” ( HR Ad-Daruqutni).

  
3. Kecantikan yang memukau

        Dalam sebuah perkawinan, kecantikan wajah seorang wanita perlu dijadikan bahan pertimbangan tersendiri. Meskipun menurut agama itu bukan yang diutamakan . Nabi saw bersabda :
اذا أوقع ا لله فب نفسى أحدكم من امرأة فلينظر اليها فانه احرى  أن نؤد م بينهما
     
Artinya : Ketika Allah telah menjatuhkan kedalam hati salah seorang kamu da (mencintai) wanita, maka hendaklah melihat wanita itu, karena yang demikian itu lebih layak untuk membuat keserasian hidup diantara keduanya. (HR Ibnu Majah)




4, Ringan Maharnya Besar Berkahnya


Dalam Islam, harga diri seorang wanita bukan dilihat dari besar kecilnya mahar yang harus diberikan oleh suami kepadanya.. Sabda Nabi saw :
خيز النساء احسنهن وجوها وارخصهن مهورا

Artinya : Sebaik-baik wanita adalah yang cantik parasnya dan murah maharnya 
( HR Ibnu Hibban dari Ibn Abbas )


Oleh karena itu Rosulullah saw memuji wanita yang ringan maharnya dan tidak banyak menuntut kepada suaminya dengan pujian yang amat indah :

خيرهن ابسر هن صدقا

Artinya : Sebaik-baik wanita adalah yang paling ringan maskawinnya ( HR. At-Thobroni ).



       

5. Berpotensi memberikan Keturunan


Salah satu tujuan perkawinan adalah untuk melanjutkan keturunan anak yang shaleh yang kelak dapat melanjutkan visi dan misi ajaran agama. Rosulullah Saw bersabda :

خير نساءكم الولود الودود
                    Artinya : Sebaik-baik wanita kamu adalah yang banyak beranak ( pula) kasihsayangnya ( HR. Al-Baihaqi dan ibn Abi Adibah).




  6.  Perawan  

      Meskipun Rosulullah waktu menikah pertama kali dengan seorang janda, namun Beliau menganjurkan kepada para sahabatnya untuk menikah dengan seorang gadis/perawan

Dalam hal ini beliau bersabda :

لما تزوج جابر بن عبد ا لله ثيبا فال رسول ا لله صلى ا لله عليه و سلم : هلا بكرا تلا عنها وتلا عبك
Artinya :Ketika Jabir Bin Abdullah kawin dengan seorang janda, Rosulullah bersabda kepadanya : “ Alangkah baiknya seorang gadis saja. Engkau dapat bergurau kepadanya, dan dia pun dapat bergurau kepadamu.


      7. Nasabnya Orang Terpandang


Wanita yang bernasab mulia adalah wanita yang berasal dari keluarga yang taat menjalankan agamanya.
Nabi Saw bersabda:
تخيروالنطفكم فان النساء يلدن أشياء اخوانهن وأخواتهن  
Artinya : Pilihlah oleh kalian tempat unuk sperma –sperma kalian, karena sesungguhnya para wanita itu akan melahirkan anak-anak yang menyerupai saudara lelaki dan saudara perempuan mereka.( HR.Ibn ‘Asakir dari Aisyah )


8. Kedekatan Hubungan Kekerabatan


  Rosulullah Saw menikahkan putri-purinya dengan kerabatnya yang terdekat Putri sulungnya, Zaenab dinikahkannya dengan Abul ‘Ash bin As-Rabi’ putra Halah binti Khuwailid kakak perempuan Khatijah binti Khuwailid. Ruqoyah dan Ummu Kulshum dinikahkan dengan putra-putra paman beliau
                       
       9  Seimbang dalam pola pikir.
              Kehidupan masa kini menuntut kita untuk dapat berkolaborasi dengan pola pemikiran antara suami dan istri itu bisa setara atau seimbang. Banyak kasus yang ada ditengah-tengah kita tentang ketidak harmonisan sebuah rumah tangga yang diakibatkan oleh situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara pola pemikiran suami/istri. Oleh karena itu sudah sepantasnyalah dalam menentukan pilihan antara calon suami /istri dapat mempertimbangkan pula dari segi pendidikan yang seimbang/setara.



No comments:

Post a Comment