Tuesday, 28 July 2015

" hati-hati menjaga HATI "




 Hasil gambar untuk gambar menjaga hati


HATI adalah raja bagi anggota tubuh lainnya. Baiknya hati, akan berdampak pada kebaikan anggota tubuh lainnya. 
Demikian pula jeleknya hati akan berdampak pada jeleknya amalan anggota tubuh yang lain. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ
“Ketauhilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pulalah jasad tersebut. Jika ia jahat, maka jahat pula jasad tersebut. Segumpal daging itu adalah hati.”

Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang bentuk fisik manusia. Dia juga tidak memandang harta mereka. Akan tetapi yang Dia lihat adalah hati dan amalan mereka. Hati yang paling mulia di sisi Allah adalah hati-hati yang bertakwa. Takwa itu tempatnya di hati. Apabila hati dipenuhi dengan ketakwaan, maka anggota badan yang lain akan berjalan dalam kebenaran.

Perkara yang paling utama yang harus kita perhatikan terkait hati kita adalah menjaganya dari segala yang membuat Allah marah dan murka. Hal ini akan sangat terasa manfaatnya bagi seorang hamba pada hari kiamat kelak. Hari dimana seorang hamba berdiri di hadapan Allah SWT .

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS: Asy-Syu’araa | Ayat: 89).

Qolbun salim, hati yang bersih adalah hati yang bersih dari segala titik-titik noda. Dan hati yang bersih adalah hati yang penuh dengan keikhlasan kepada Allah. maka ia dinamakan hati yang selamat. Ia akan sukses di hari kiamat kelak. Berhasil mendapatkan kedudukan yang tinggi di hari perjumpaan dengan Allah SWT.
Karena itu Nabi SAW berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai qolbun salim, hati yang bersih.
وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا
“Aku memohon kepada-Mu hati yang bersih.”

Hati yang bersih memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
Hati yang bersih adalah hati yang bergegas meninggalkan dunia. Bersikap tegas terhadapnya. Tidak tertipu akan gemerlapnya. Pandai mengetahui hakikatnya. Sadar bahwa dunia adalah negeri yang fana dan akan sirna. Yakin bawah ia akan pergi meninggalkannya dan tidak kekal di dalamnya. Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata,
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ
“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari).
Perhatian hati yang bersih hanya satu. Yaitu bagaimana caranya mencari ridha Allah senantiasa menjalankan perintah-NYA serta menjauhi semua larangan-laranganNYA
Allah SWTberfirman,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-‘Ankabuut | Ayat: 69).
Hati yang bersih adalah hati yang sangat perhatian terahdap kualitas amalan. Lebih perhatian dari jenis amalan itu sendiri. Ia memperhatikan keikhlasannya. Kejujurannya kepada Allah SWT. Memperbaiki hubungan dengan Allah. Merasakan anugerah yang Allah berikan. Hati yang bersih akan membuat pemiliknya memperhatikan kekurangannya dalam menaati Allah SWT

No comments:

Post a Comment